Program Studi (Prodi) Sistem dan Teknologi Informasi (Sistekin) Untag Surabaya sukses menyelenggarakan hari kedua kegiatan Visiting Lecture bersama Universiti Malaysia Perlis (UNIMAP) pada Selasa, 17 Juni 2025. Acara yang berlangsung di Auditorium Lt. 6 Gedung R. Ing. Soekonjono ini menghadirkan narasumber internasional, Ts. Dr. Nuraminah Ramli, dengan materi bertajuk “Combinatorial Testing Meets AI: Opportunities for Synergy and Intelligent Enhancement.”
Dalam sesi ini, mahasiswa yang mengambil mata kuliah Analisis dan Desain Perangkat Lunak, Machine Learning, dan Komputasi Evolusioner berkesempatan memperluas wawasan, tidak hanya dalam akademik, tetapi juga dalam potensi kolaborasi riset.
Dr. Nuraminah menjelaskan pentingnya pendekatan combinatorial testing dalam pengujian perangkat lunak modern, khususnya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses pengujian.
“Combinatorial testing memberikan efisiensi yang luar biasa dalam menemukan kesalahan perangkat lunak tanpa perlu menguji setiap kemungkinan. Ini sangat berguna ketika kita memiliki banyak parameter dan konfigurasi input,” ujarnya (17/6)
Integrasi metode ini dengan teknologi kecerdasan buatan dapat semakin memperkuat kualitas hasil uji.
“Dengan menggabungkan teknik optimasi dari AI seperti Ant Colony Optimization dan Firefly Algorithm, kita bisa menghasilkan test suite yang jauh lebih cerdas, cepat, dan efektif dalam mendeteksi kesalahan tersembunyi,” jelasnya dosen UNIMAP tersebut
Kuliah tamu ini merupakan bagian dari rangkaian program kerja sama internasional yang menjadi tindak lanjut Memorandum of Understanding (MoU) antara Sistekin Untag Surabaya dan UNIMAP.
Ketua Program Studi Sistekin, Yusrida Muflihah, S.Kom., M.Kom., menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memperkuat internasionalisasi baik di tingkat program studi maupun universitas.
“Tahun lalu kami mengusung seminar series secara daring, dan tahun ini kami hadirkan dosen UNIMAP secara langsung ke kampus. Dari UNIMAP sendiri membawa tawaran kerja sama riset yang relevan dengan mata kuliah yang sedang dipelajari, baik untuk pengembangan di Malaysia
Perbedaan utama kuliah tamu dengan kuliah reguler, menurut Kaprodi Sistekin, terletak pada materi yang disampaikan.
“Materi yang dibawakan dosen tamu berasal dari riset mereka sendiri, sementara di kuliah reguler umumnya kita mengacu pada buku teks atau literatur. Kegiatan ini bisa menjadi pemicu semangat mahasiswa untuk mulai mengamati hal kecil di sekitar sebagai bahan penelitian, tidak hanya fokus pada hasil, tapi pada proses ilmiah di baliknya,” tutupnya
Selama dua hari pelaksanaan, Visiting Lecture berlangsung dengan lancar. Melalui program ini, Untag Surabaya menegaskan komitmennya dalam menghadirkan pengalaman akademik bertaraf internasional sekaligus memperkuat jejaring global melalui kolaborasi antarinstitusi pendidikan tinggi. (Dini)
