Transformasi pelayanan publik yang terus berkembang di lingkungan keimigrasian menjadi perhatian serius bagi Dr. Rohandi Manumpak Tua Hamonangan T.H., S.H., M.H., seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Kantor Imigrasi Jawa Timur. Melihat dinamika inovasi pelayanan dan peningkatan kinerja aparatur, ia terdorong untuk meneliti lebih dalam mengenai faktor-faktor yang memengaruhi komitmen ASN terhadap perubahan.
Disertasi doktoralnya yang berjudul “Public Service Motivation dan Relational Crafting untuk Mendorong Affective Commitment to Change dengan Voice Behaviour sebagai Variabel Mediasi dan Superficial Harmony sebagai Variabel Moderasi pada ASN Kantor Imigrasi se-Jawa Timur” berfokus pada bagaimana motivasi dan relasi di tempat kerja dapat memperkuat komitmen perubahan, khususnya di sektor pelayanan publik.
Ia berhasil mempertahankan disertasinya dalam ujian terbuka pada Senin, 16 Juni 2025, di hadapan para penguji dan akademisi Untag Surabaya. Melalui proses akademik yang ketat, Rohandi akhirnya dinyatakan lulus dan resmi menyandang gelar Doktor Ilmu Ekonomi (DIE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Untag Surabaya.
Penelitiannya melibatkan 196 responden yang tersebar di berbagai kantor imigrasi se-Jawa Timur, dari Ponorogo hingga Jember. Proses pengumpulan data menjadi tantangan tersendiri.
“Saya harus menyebarkan kuesioner langsung ke berbagai daerah, yang menguras tenaga, waktu, dan pikiran,” ungkapnya
Hasil penelitian menunjukkan bahwa public service motivation dan relational crafting memiliki pengaruh signifikan dalam membentuk affective commitment to change pada ASN. Temuan lainnya menunjukkan bahwa voice behaviour berperan sebagai mediator yang memperkuat hubungan antara motivasi pelayanan publik dan komitmen terhadap perubahan. Sementara itu, superficial harmony sebagai variabel moderasi memberikan gambaran pentingnya keseimbangan hubungan sosial dalam mendukung perubahan di lingkungan kerja birokrasi.
Pemilihan Untag Surabaya sebagai tempat menempuh studi bukan tanpa alasan.
“Saya melihat Untag Surabaya sebagai institusi yang mendukung pengembangan kajian ilmiah yang aplikatif dan relevan dengan profesi saya sebagai ASN,” ujarnya dalam wawancara (16/6)
Melalui riset ini, Rohandi berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan pelayanan publik yang prima.
“Harapan saya, penelitian ini berdampak positif bagi masyarakat agar mereka bisa merasakan pengalaman keimigrasian yang excellent,” tegasnya.
Pencapaian akademik ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga menjadi contoh konkret bagaimana peningkatan kapasitas ASN dapat mendorong reformasi birokrasi yang lebih berdampak langsung kepada masyarakat. Dalam hal ini, Untag Surabaya telah menjadi tempat yang kondusif untuk pengembangan riset-riset yang aplikatif dan berdampak nyata bagi perbaikan sistem pelayanan publik di Indonesia. (Dini)