Gairah mencintai produk dan kreativitas lokal terus digelorakan oleh berbagai kalangan, termasuk mahasiswa. Salah satu upaya nyata datang dari Mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi (Ilkom) Untag Surabaya, khususnya Kelas Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) D yang menggelar seminar bertajuk bertajuk “Gen Z Fashionpreneur: Revive Local, Reinvent Style.”, pada Kamis, 12 Juni 2025.
Bertempat di Ruang R. Soeparman Hadi Pranoto, Lantai 9 Gedung Graha Wiyata Untag Surabaya, seminar ini menjadi bagian dari pelaksanaan Mata Kuliah MICE dan bertujuan mendorong generasi muda, terutama Gen Z, untuk mencintai fashion lokal serta mengembangkan potensi budaya bangsa melalui industri kreatif.
Acara dihadiri oleh seluruh mahasiswa mata kuliah MICE D, sejumlah dosen antara lain Dewi Sri Rusmana, S.I.Kom., M.Med.Kom., dan Drs. Widiyatmo Ekoputro, M.A, serta delegasi dari organisasi kemahasiswaan di lingkungan Untag Surabaya. Tidak hanya itu, siswa SMK Negeri 6 dan SMK Negeri 8 Surabaya turut ambil bagian sebagai peserta seminar.
Seminar dibuka secara resmi oleh Ketua Program Studi (Kaprodi) Ilmu Komunikasi Untag Surabaya, Mohammad Insan Romadhan, S.I.Kom., M.Med.Kom. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya sekedar memenuhi kewajiban akademik, melainkan menjadi ruang belajar dan wadah solusi kreatif atas kurangnya kesadaran masyarakat, khususnya Gen Z, terhadap produk dan budaya lokal.
“Di Ilmu Komunikasi, pada akhir semester 4 memang ada Mata Kuliah MICE. Di mana melalui Mata Kuliah ini, mahasiswa belajar secara langsung bagaimana mengelola sebuah event dari awal sampai akhir. Karena nantinya saat lulus, bukan ijazah saja yang penting, tapi juga keterampilan dan pengalamannya,” ujar Insan (12/6)
Ketua Pelaksana, Daffa Dwi Fahrezzy, menambahkan bahwa seminar ini lahir dari keprihatinan terhadap dominasi fashion luar negeri serta rendahnya apresiasi Gen Z terhadap kreativitas bangsa.
“Saya berharap teman-teman dapat lebih kreatif dan bergengsi, bahwa produk lokal juga punya kualitas dan mampu bersaing,” jelasnya
Seminar ini sekaligus menjadi momen strategis untuk mengangkat kembali nilai-nilai budaya lewat pemanfaatan produk dan kain Nusantara di kalangan anak muda. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 yang menargetkan lahirnya bangsa yang unggul, mandiri, dan mampu bersaing di kancah internasional, sambil menjaga akar budaya dan kearifan lokal.
Untuk memperkaya perspektif peserta, seminar menghadirkan dua narasumber dari kalangan praktisi, yakni Diego Swele Bakari (Putra Batik Nusantara 2024) dan Arielia Feby Sasmita (perancang busana). Keduanya sepakat bahwa potensi besar industri fashion Indonesia perlu didukung dan diberdayakan secara berkelanjutan.
“Kalau bukan dari sekarang, lalu kapan lagi. Generasi Z harus menjadi influencer, menjadi panutan, dan nantinya turut menjaga warisan bangsa,” tegas Diego
Arielia pun melihat bahwa kreativitas adalah kunci untuk menjembatani budaya dan modernitas.
“Saya senang kegiatan ini mampu mendekatkan fashion Indonesia kepada anak muda. Dengan kreatif, budaya dan modernitas dapat berjalan bersama,” katanya
Selain sesi diskusi dan presentasi, acara turut dimeriahkan dengan peragaan busana serta penampilan tari dari UKM Tari Untag Surabaya. Pertunjukan tersebut menjadi wujud nyata sinergi antara nilai budaya dan kreativitas mahasiswa dalam menyukseskan acara.
Dukungan dari berbagai sponsor seperti Fablyme, NU Vibe Entertaiment, Makeover, Cheers, Breshwa Wedding Organizer, Mangesti Laras, WK Merch, Brushhedbytr, dan Hairmakebyrtha turut berperan penting dalam kesuksesan acara. Kolaborasi yang solid ini berhasil menciptakan ruang belajar yang inspiratif dan memotivasi generasi muda menuju cita-cita Indonesia Emas 2045. (Boby)