Di tengah meningkatnya urgensi transparansi dan akuntabilitas dalam tata kelola perusahaan, terutama pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), peran opini audit kini memegang peran lebih dari sekadar catatan akhir dalam laporan keuangan. Ia telah menjadi simbol kepercayaan publik dan kunci dalam menjaga integritas bisnis di mata dunia.
Nilai strategis opini audit inilah yang mendorong Fauziyah Lamaya, SE., MM., CPFRA., seorang akademisi sekaligus praktisi audit, untuk menggali lebih dalam sebuah perjalanan akademik disertasi doktoralnya.
Fauziyah, yang merupakan dosen di Universitas Muhammadiyah Kupang sekaligus anggota Komite Audit Bank Nusa Tenggara Timur, resmi menyandang gelar Doktor Ilmu Ekonomi (DIE) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Untag Surabaya. Sidang promosi doktor ini berlangsung di Meeting Room Grha Wiyata Lt. 1 Untag Surabaya, pada Kamis, 19 Juni 2025.
Disertasinya yang berjudul "Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kinerja Profitabilitas, Kualitas Audit, dan Pentuple Bottom Line terhadap Opini Audit dengan Mediasi Financial Risk dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan BUMN Non-Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia." menyoroti bahwa opini audit dipengaruhi tak hanya oleh aspek keuangan, namun juga oleh komitmen keberlanjutan dan kualitas tata kelola perusahaan.
Melalui pendekatan kuantitatif dengan metode SEM-PLS, Fauziyah menganalisis data dari 20 perusahaan BUMN non-bank selama periode 2021–2023. Ia menemukan bahwa opini audit tidak hanya ditentukan oleh angka-angka di neraca dan laporan laba rugi. Lebih dari itu, transparansi keberlanjutan melalui pendekatan pentuple bottom line, yang mencakup profit, people, lingkung, peace, dan partnership, berperan penting dalam membentuk persepsi auditor terhadap integritas dan risiko perusahaan.
Hasil penelitiannya menegaskan bahwa keberhasilan memperoleh opini audit yang baik sangat terkait dengan manajemen risiko keuangan yang cermat, kinerja profitabilitas yang stabil, dan pengelolaan investasi serta pendanaan yang tepat. Namun yang tak kalah penting adalah bagaimana perusahaan menunjukkan akuntabilitas sosial dan lingkungan, serta membangun kemitraan yang sehat dalam ekosistem bisnisnya.
Penerapan pentuple bottom line menjadi pembeda utama dalam penelitian ini, sebuah pendekatan yang memperluas cakrawala keberlanjutan ke dalam dimensi perdamaian dan kolaborasi strategis. Tak berlebihan bila Fauziyah menyebut bahwa masa depan audit bukan hanya tentang mengevaluasi masa lalu perusahaan, tapi juga membaca arah masa depannya.
Penelitian ini tidak hanya menambah khazanah keilmuan di bidang audit dan manajemen keuangan, tapi juga menjadi panduan praktis bagi perusahaan BUMN dalam memperbaiki struktur tata kelola dan strategi pelaporan mereka.
Momentum keberhasilan akademik ini sekaligus mencerminkan kualitas penyelenggaraan pendidikan di Untag Surabaya. Dengan pendekatan yang mengintegrasikan ilmu dan realitas lapangan, kampus Merah Putih ini terus membentuk pemimpin pemikiran, bukan hanya yang unggul secara intelektual, tapi juga yang peka terhadap perubahan sosial dan ekonomi. (Eka)