Mahasiswa UNTAG Surabaya Gelar Pelatihan P3K di Probolinggo

  • 08 Februari 2018
  • latifah
  • 6046

Devisi Pendidikan dan Kesehatan (Penkes) Kelompok 12 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler UNTAG Surabaya Semester Ganjil 2017/2018 mengadakan Pelatihan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) di Probolinggo. Kegiatan yang diikuti siswa SMP (Kader Kesehatan), Karang Taruna, dan masyarakat tersebut bertempat di Pendopo Kelurahan Kareng Lor, Sabtu (27/1/2018).

Menurut Putu Eka Dewi Karunia Wati, ST., MT., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) mengatakan bahwa kecelakaan tidak dapat diprediksi di mana dan kapan datangnya. Maka dari itu kita harus siap siaga jika sewaktu-waktu terjadi hal yang sama sekali tidak kita harapkan.

‘’Kecelakaan merupakan salah satu kejadian yang tidak diinginkan, tidak terduga yang dapat menimbulkan kerusakan alat atau bahan, cidera, adanya korban jiwa, ataupun kekacauan produksi. Kecelakaan dapat terjadi dimana saja, seperti saat berkendara, di tempat kerja, di penambangan, di kantor, di kebun, di sekolah maupun di rumah,’’ ujarnya.

Ketua Devisi Penkes Kelompok 12, Didik Pamungkas, mengatakan P3K merupakan usaha-usaha untuk menangani korban secepat mungkin di tempat kejadian sebelum tenaga medis mengambil alih penanganan, karena banyak ditemui anak-anak, remaja, dewasa bahkan manula yang mengalami kecelakaan baik itu berupa patah tulang, pingsan, terkilir, dan lain-lain diberikan perlakuan yang sama bahkan ada kesalahan dalam memberikan pertolongan.

‘’Ketika korban salah penanganan justru kondisi ini tentu sangat membahayakan bahkan berakibat memperparah keadaan korban. Untuk itu siswa semestinya mempunyai pengetahuan tentang P3K, tetapi saat ini yang kami ketahui pentingnya P3K tidak disertai dengan pengetahuan yang cukup dalam penerapannya, mereka mengetahui pengetahuan P3K hanya didapat dari buku-buku dan penyuluhan kesehatan saja,’’ terang Didik kepada warta17agustus.com.

Kareng Lor, jelas dia, merupakan kelurahan yang menjadi akses utama lintas antar kota yang dipadati oleh pengendara, truk, dan bus. Peluang adanya kecelakaan di kelurahan tersebut sangat besar, sehingga adanya pengetahuan P3K sangat dibutuhkan.

‘’Kami dari Devisi Pendidikan dan Kesehatan berupaya untuk mengadakan dan memberikan sedikit ilmu tentang P3K dengan dibantu oleh pihak PMI Probolinggo sebagai narasumber dalam pelatihan tersebut agar masyarakat dapat mengerti dan memahami apa itu pertolongan pertama,’’ ucap Didik.

Didik berharap melalui pelatihan P3K, apabila di kemudian hari terjadi kecelakaan, masyarakat yang telah diberikan pelatihan tentang pertolongan pertama dapat bertindak sebagai pelaku pertolongan pertama sehingga dapat meminimalisir angka kematian.

 

‘’Jika sewaktu-waktu terjadi kecelakaan, mereka dapat bertindak sebagai pelaku pertolongan pertama kepada korban,’’ pungkasnya.


https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

N. S. Latifah

Redaksi yang malang melintang di bidang jurnalisme

BERITA TERKAIT

Samsung Resmi Rilis Galaxy S 4
  • 15 Maret 2013
  • 7182
Kuliah Di India Murah
  • 19 Maret 2013
  • 7324
\