Mahasiswa KKN Untag Hidupkan Semangat Pancasila Lewat Penanaman Pohon di Candinegoro

  • 17 Juni 2025
  • VaniaS
  • 171

Suasana pagi di Desa Candinegoro, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo tampak lebih ramai dari biasanya. Sejak pukul enam pagi, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) NR 1 Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya tampak bersiap bersama warga, Karang Taruna, dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) untuk melaksanakan penanaman pohon dan kerja bakti di sekitar lapangan desa.


Rangkaian kegiatan dimulai dengan apel pembukaan di depan balai desa. Setelah itu, para peserta bergerak ke sisi lapangan untuk menanam bibit pohon tabebuya dan glodokan tiang, dilanjutkan dengan membersihkan lingkungan sekitar. Kegiatan ditutup dengan makan bersama, menciptakan suasana hangat dan akrab yang mempererat kebersamaan antara mahasiswa dan masyarakat.


Kegiatan ini juga menjadi bagian dari peringatan Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni. Melalui aksi nyata, para mahasiswa ingin menghidupkan nilai-nilai Pancasila, terutama semangat gotong royong, cinta lingkungan, dan kepedulian terhadap sesama.


Ketua KKN NR 1 Candi Negoro, Gita Gery Yulianto, menjelaskan bahwa pemilihan pohon yang ditanam bukan tanpa pertimbangan.


“Kami memilih jenis pohon ini karena selain berfungsi sebagai penghijauan, keduanya memiliki nilai estetika tinggi dan cocok dengan iklim desa. Tabebuya memberi warna saat berbunga, sedangkan glodokan tiang memiliki fungsi ekologis yang baik, seperti penyerapan karbon dan memberikan tempat berlindung bagi burung lokal. Jadi, pemilihan ini tidak hanya untuk keindahan, tapi juga untuk keberlanjutan lingkungan,” ujarnya (17/6)


Gery menambahkan, seluruh persiapan dilakukan secara terstruktur selama dua minggu, mulai dari perencanaan, koordinasi dengan pihak desa, pengadaan bibit, hingga pembagian tugas antar anggota.


“Kami membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk persiapan agar semua berjalan lancar. Selama proses ini, komunikasi intensif dan pembagian tugas yang jelas menjadi kunci keberhasilan agar acara ini bisa terlaksana dengan baik,” jelas mahasiswa semester 6 tersebut


Meski demikian, pelaksanaan di lapangan tetap menghadirkan tantangan tersendiri. Cuaca yang tidak menentu serta keterbatasan alat dan sumber daya manusia harus dihadapi dengan strategi yang matang.


“Kami menyesuaikan jadwal kegiatan dengan kondisi cuaca dan memaksimalkan kerja sama antar anggota tim serta warga desa agar proses penanaman dan kerja bakti bisa berjalan efektif dan efisien. Kami melaksanakan kegiatan ini pada pukul enam pagi mengingat bahwa jika acara dilaksanakan menjelang siang, maka cuaca akan tambah panas,” imbuh Gery


Dosen Pembimbing Lapangan, Santoso, S.T., M.T., yang turut mendampingi mahasiswa selama kegiatan, mengaku bangga dengan semangat yang ditunjukkan oleh para peserta.


“Saya sangat mengapresiasi semangat mahasiswa dalam memperingati Hari Lahir Pancasila. Kegiatan seperti kerja bakti dan penanaman pohon menunjukkan kepedulian nyata terhadap lingkungan serta nilai kebersamaan yang sejalan dengan semangat Pancasila,” ujarnya.


Menurut Santoso, nilai-nilai Pancasila terutama Sila Kedua dan Ketiga tercermin kuat dalam kegiatan ini.


“Gotong royong, saling peduli, serta kerja bersama tanpa pamrih menjadi bukti nyata bahwa Pancasila hidup dalam tindakan sederhana dan bermakna. Setelah kegiatan ini, semoga mahasiswa dapat lebih memahami pentingnya kontribusi sosial dalam kehidupan bermasyarakat,” katanya.


Salah satu mahasiswa KKN, Sofia Masytha, turut membagikan pengalamannya selama kegiatan berlangsung.


“Ada kelompok kebersihan, penanaman, dan logistik. Kami saling membantu,” tuturnya. Ia juga mengaku sangat terkesan dengan momen kebersamaan di akhir acara. “Itu yang paling menghangatkan hati,” tambahnya


Dukungan dari masyarakat pun terasa kuat. Krisna, Perwakilan Karang Taruna Desa Candinegoro menyampaikan apresiasinya atas inisiatif mahasiswa KKN.


“Warga sangat antusias dan menyambut baik kegiatan ini. Kegiatan seperti ini memberikan semangat baru dan rasa kebersamaan yang kuat dalam menjaga serta memperbaiki lingkungan desa. Kami berharap kegiatan sosial seperti ini bisa terus berlanjut dan menjadi agenda rutin desa,” ujarnya.


Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN tidak hanya memperingati Hari Lahir Pancasila secara simbolik. Mereka juga membuktikan bahwa nilai-nilai kebangsaan dapat hidup dan tumbuh dalam tindakan nyata, melalui kerja sama, semangat gotong royong, dan kepedulian terhadap lingkungan yang dijalankan bersama masyarakat.



https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

Vania

Reporter

\