Kolaborasi Untag dan ECOTON: Komunikasi Lingkungan untuk Sungai Surabaya

  • 25 Juni 2025
  • 24

Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Untag Surabaya terus mendorong kepedulian mahasiswa terhadap isu lingkungan melalui kerja sama dengan Ecological Observation and Wetland Conservations (ECOTON). Pada semester genap 2024/2025, sebanyak 16 mahasiswa Ilmu Komunikasi mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di ECOTON dengan kegiatan seperti kampanye, advokasi, dan monitoring kualitas air. 


ECOTON merupakan yayasan yang aktif dalam mendalami kajian dan riset ilmiah terkait pencemaran yang terdapat di sungai. Yayasan ini berdiri secara independen yang aktif dalam penelitian lingkungan hidup dan banyak melakukan publikasi sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat atas pentingnya menjaga ekosistem sungai.


Untuk merayakan dan membagikan hasil dari kegiatan tersebut, Prodi Ilmu Komunikasi Untag Surabaya menggelar seminar bertajuk “Green Talk, Real Action: Menguatkan Komunikasi Lingkungan untuk Aksi Berkelanjutan 'Menyelamatkan Kali Surabaya”. Kegiatan ini diselenggarakan pada Kamis, 19 Juni 2025 di Auditorium Lt. 6 Gedung R. Ing. Soekonjono Untag Surabaya. 


Seminar ini menghadirkan Prigi Arisandi, M.Si. selaku Founder ECOTON dan Dedy Trinur Afrianto, ST selaku Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, serta 7 pemateri dari mahasiswa peserta MBKM ECOTON.


Prigi Arisandi, M.Si. mengawali pemaparannya dengan menyoroti fakta bahwa 98% sumber air PDAM di Surabaya berasal dari Sungai Kali Surabaya, yang kini kondisinya semakin memprihatinkan. Ia menyampaikan keprihatinannya terhadap pencemaran sungai yang terus terjadi dan menyerukan perlunya aksi kolektif untuk memperbaiki kondisi tersebut.


“Kami ingin membawa perubahan agar sungai sebagai sumber kehidupan masyarakat lebih baik lagi,” ujar Prigi (19/6)


Menanggapi hal ini, Dedy, mewakili Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur, menekankan bahwa isu lingkungan telah menjadi bagian dari misi strategis pemerintah pusat dan daerah, mengacu pada Asta Cita dan Nawa Bhakti Satya poin “Jatim Lestari”. 


“Saya yakin kita semua di sini harus paham bahwa lingkungan hidup benar-benar menjadi misi pemerintahan saat ini,” tegasnya


Mohammad Insan Romadhan, S.I.Kom., M.Med.Kom, Ketua Program Studi (Kaprodi) Ilmu Komunikasi Untag Surabaya, dalam sambutannya menyampaikan bahwa peran mahasiswa sebagai aktor komunikasi sangat penting untuk mengadvokasi masyarakat agar lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan.


“Kita sebagai generasi muda harus menjadi agen perubahan yang mampu menyuarakan pentingnya menjaga lingkungan. Harapannya, tidak hanya kita yang merasakan manfaatnya, tetapi juga generasi yang akan datang,” ujarnya


Salah satu mahasiswa peserta MBKM, Edwin, mahasiswa semester 6, membagikan pengalamannya selama mengikuti program magang di ECOTON. Menurutnya, tantangan terbesar justru datang dari sisi mental dan adaptasi lapangan. 


“Di lapangan itu berbeda dengan di kampus. Tapi justru di situlah kita mengasah kemampuan public speaking dan keterampilan PR secara nyata,” tuturnya (19/6)


Edwin juga mengajak mahasiswa lain untuk ikut serta dalam program ini. 


“Bagi teman-teman semester 4 atau 5 yang punya jiwa aktivis, ayo magang di ECOTON. Kita belajar berdiskusi, berbagi pendapat, dan terlibat langsung dalam aksi yang berdampak bagi masyarakat,” ajak Edwin


Ia juga menekankan pentingnya menjaga lingkungan dimulai dari hal sederhana, seperti menggunakan bahan organik dan menghindari plastik sekali pakai. 


“Mari kita edukasi masyarakat lewat komunikasi yang efektif agar Surabaya bisa bebas dari masalah lingkungan,” tambahnya


Melalui kegiatan seminar dan partisipasi aktif mahasiswa di lapangan, Prodi Ilmu Komunikasi Untag Surabaya menunjukkan komitmennya dalam membentuk lulusan yang tidak hanya unggul dalam teori komunikasi, tetapi juga berdaya guna dalam menyuarakan isu-isu publik dan mendorong perubahan positif di masyarakat. (Dini)



https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

\