Jadi Viral atau Jadi Korban? Waspadai Bahaya Oversharing di Internet

  • 16 Mei 2025
  • Fahmi
  • 149

Di era digital saat ini, menjadi viral sering kali dianggap sebagai pencapaian. Banyak orang berlomba-lomba membagikan momen pribadi, opini, hingga konflik secara terbuka di media sosial. Fenomena ini dikenal dengan istilah oversharing—yakni kebiasaan membagikan informasi secara berlebihan, termasuk yang seharusnya bersifat pribadi atau sensitif. Sayangnya, demi eksistensi dan validasi sosial, banyak pengguna internet menjadi lengah terhadap risiko digital yang mengintai.




Oversharing tidak hanya soal informasi yang kita unggah, tetapi juga konsekuensi jangka panjangnya terhadap keamanan, citra, hingga hubungan sosial. Tak sedikit kasus di mana data pribadi dimanfaatkan untuk penipuan, doxing, hingga pemerasan digital. Lebih dari itu, unggahan lama pun bisa muncul kembali dan digunakan dalam narasi negatif, mengakibatkan kerugian secara reputasi, karier, bahkan kehidupan pribadi.




Perlu disadari bahwa dunia maya tidak mengenal kata “lupa”. Sekalipun suatu unggahan telah dihapus, jejak digitalnya tetap bisa diakses atau direkam pihak lain. Artinya, apapun yang kita unggah bisa bertahan lebih lama dari yang kita kira—dan digunakan tanpa seizin kita. Itulah sebabnya, kesadaran akan etika digital harus menjadi tanggung jawab semua pengguna internet, bukan sekadar formalitas.


Etika berinternet mencakup bagaimana kita menjaga privasi, menghargai ruang digital orang lain, serta berpikir sebelum mengunggah. Pertanyaan seperti “Apakah ini aman?”, “Apakah ini perlu?”, dan “Apakah ini menghormati privasi orang lain?” sebaiknya menjadi refleksi sebelum setiap postingan. Karena etika digital bukan hanya tentang menghindari hoaks atau ujaran kebencian, tetapi juga tentang kesadaran membatasi apa yang layak dibagikan ke publik.




Pada akhirnya, viral bukanlah tujuan utama dalam bermedia sosial. Yang jauh lebih penting adalah bagaimana kita bisa bertanggung jawab atas apa yang kita bagikan. Di dunia yang serba cepat dan penuh tekanan untuk terlihat eksis, menjadi bijak dan sadar digital adalah bentuk perlindungan terbaik bagi diri sendiri dan orang lain.



https://untag-sby.ac.id
https://www.untag-sby.ac.id

Fahmi

Reporter

\