Presiden Prabowo Subianto telah melakukan efisiensi anggaran di beberapa kementrian, termasuk Kementrian Pendidikan, yang mengalami pemotongan sebesar Rp. 8,035 triliun.
Dilansir dari CNN Indonesia, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Suharti, mengungkapkan bahwa pemotongan anggaran tersebut berdasarkan surat resmi dari Kementrian Keuangan.
“Surat dari Kementerian Keuangan intinya untuk melakukan pemotongan dana anggaran sebesar 8,035 triliun rupiah,” kata Suharti dalam rapat DPD RI di Kompleks Parlemen, Jakarta (7/2)
Dalam surat tersebut, anggaran alat tulis kantor (ATK) menjadi pos yang mengalami pemotongan terbesar, yakni 90%. Berikut rincian efisiensi anggaran di Kemendikdasmen berdasarkan surat dari Kementerian Keuangan:
1. Alat Tulis Kantor: 90,0%
2. Kegiatan Seremonial: 56,9%
3. Rapat, Seminar dan sejenisnya: 45,0%
4. Kajian dan Analisis: 51,5%
5. Diklat dan Bimtek: 29,0%
6. Honor Output Kegiatan Jasa Profesi (tidak disebutkan secara rinci)
7. Sewa Gedung, Kendaraan, Peralata: 75,3%
8. Lisensi Aplikasi: 21,6%
9. Jasa Konsultan: 45,7%
10. Bantuan Pemerintah: 16,7%
11. Pemeliharaan dan Perawatan: 10,2%
12. Perjalan Dinas: 53,9%
13. Peralatan dan Mesin: 28,0%
14. Infrastruktur: 34,3%
Seluruh pemangkasan anggaran tersebut tercantum dalam surat yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan dan ditujukan kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan efisiensi serta mengoptimalkan penggunaan anggaran negara. (Arfa)