Ide segar dan semangat belajar membawa dua mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Untag Surabaya, Hana Kartikasari dan Muhammad Khofidul, meraih Juara 2 dalam ajang Advertising Competition tingkat nasional yang digelar oleh Universitas Widya Mandala (UWM) Surabaya. Kompetisi ini merupakan bagian dari rangkaian Komunikasi Fiesta 2025.
Kompetisi tersebut berlangsung dalam dua tahap, dimulai dari seleksi brief iklan secara online pada akhir Maret 2025, dan dilanjutkan sesi final secara offline pada 16–17 Mei 2025 di Auditorium Benedictus, Kampus Dinoyo UWM Surabaya. Ajang ini diikuti oleh puluhan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, termasuk peserta dari luar Pulau Jawa.
Mengusung tema “No Cheating, Just Vibing with AI” Hana dan Khofidul menampilkan konsep video iklan yang menyentil fenomena penggunaan AI secara berlebihan. Lewat pendekatan humor dan dialog yang sarkastik, mereka menyampaikan pesan tentang risiko ketergantungan pada teknologi kecerdasan buatan dalam dunia kerja. Salah satu adegan kunci menggambarkan wawancara kerja yang kacau karena kandidat terlalu bergantung pada AI, hingga dijuluki "admin bot" oleh pewawancara fiktif.
“Awalnya saya tertarik ikut karena ingin belajar video editing, tapi ternyata saya mendapatkan lebih dari itu. Saya jadi lebih menghargai proses kreatif dan sadar bahwa advertising itu kompleks, bukan sekadar bikin video saja,” ujar Hana (14/6)
Dalam proses pengerjaan, tim ini menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari perbedaan ide saat brainstorming, pembagian waktu di tengah kesibukan UTS, organisasi, hingga proyek luar kampus.
Namun, kerja sama yang solid antara Hana dan Khofidul, pembagian peran yang seimbang, serta komitmen untuk saling memahami satu sama lain menjadi kunci keberhasilan mereka.
Iklan berdurasi singkat yang mereka produksi terinspirasi dari kampanye sosial kreatif di platform YouTube. Dengan konsep yang “menyindir namun mengena”, karya mereka mendapat perhatian juri dan akhirnya mengantarkan tim ini meraih posisi Juara 2.
Sebagai penutup, Hana memberi pesan kepada mahasiswa lain yang ingin mengikuti kompetisi serupa.
“Cek temanya, research mendalam, dan belajar melihat dari berbagai sudut pandang. Dan yang paling penting, kalau ikut lomba tim, pastikan kalian rendah hati dan mau saling paham. Kalau ada beda pendapat, jangan marah, tapi diskusikan. Tujuannya kan sama-sama mau hasil terbaik,” tambah Hana.
Keberhasilan ini menambah deretan prestasi mahasiswa Untag Surabaya di kancah nasional dan menjadi bukti potensi generasi muda dalam menyampaikan pesan sosial melalui media kreatif. (Dini)