Kata adalah bagian dari budaya. Begitulah semangat yang ingin dihidupkan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Untag Surabaya dalam perayaan Dies Natalis ke-39 tahun ini. Melalui Festival Bazar bertema “Hidup dalam Kata, Mencari Makna di Balik Sebuah Cerita”, FIB membuka ruang ekspresi dan kebersamaan yang mengalir hangat, meriah, dan penuh warna.
Tak sekadar perayaan ulang tahun fakultas, festival ini menjadi ruang temu antar mahasiswa lintas program studi, pengunjung dari luar kampus, hingga pelajar yang datang sekadar ingin menikmati suasana. Sebanyak dua puluh tenant makanan, minuman, dan komunitas dagang turut hadir memeriahkan, menawarkan rasa dan cerita dari tiap sajian yang disuguhkan.
Berlangsung pada Sabtu, 14 Juni 2025, sejak pukul 07.00 hingga 20.00 WIB, festival ini digelar di area Lapangan Parkir Selatan Untag Surabaya. Dibuka untuk umum dan tanpa tiket masuk, masyarakat bebas menjelajah stand-stand kuliner, menyaksikan pertunjukan seni, atau sekadar duduk menikmati musik sambil bercengkerama.
Bunga Kalyana, selaku Ketua Pelaksana, menyampaikan bahwa acara ini tidak hanya untuk kalangan mahasiswa, tapi juga terbuka bagi pelajar SMP dan SMA.
“Kami ingin seru-seruan dan merayakan ulang tahun FIB bersama anak-anak sekolah juga. Acara ini untuk umum, tanpa tiket masuk. Siapa saja boleh beli dan menikmati acara ini,” jelas mahasiswi Sastra Inggris tersebut (14/6)
Lebih dari sekadar festival, acara ini juga membawa misi menyatukan mahasiswa dari dua program studi, Sastra Inggris dan Sastra Jepang.
“Saya ingin kita semua lebih akrab, tidak ada kubu-kubuan. Panitia pun kami bentuk campuran dari dua prodi,” imbuh Bunga
Dekan FIB Untag Surabaya, Mateus Rudi Supsiadji, S.S., M.Pd, dalam sambutannya dalam sambutannya mengingatkan pentingnya kekuatan kata dan berpikir kritis.
“Kata adalah bagian dari budaya, dan dengan berbahasa yang baik dan santun, kita menunjukkan kepribadian kita. FIB ingin membekali mahasiswa dengan keterampilan berpikir kritis agar mereka mampu memilah informasi yang benar di tengah maraknya hoax,” ungkapnya
Festival ini juga diramaikan oleh sesi games interaktif bersama dosen, seperti don’t touch the color, tebak lagu lawas, hingga lomba menghias tumpeng. Selama siang hari, area panggung diisi oleh penampilan seni mahasiswa, dan sesi promosi tenant. Tak ketinggalan, pengunjung juga dapat menyaksikan penampilan open mic, musik, puisi, dan puncaknya adalah penampilan teatrikal dari UKM Teater Untag Surabaya.
Di tengah dinamika dunia yang serba cepat, Festival Bazar FIB 2025 menghadirkan jeda yang menyenangkan, sebuah momen untuk berkumpul, merayakan budaya, dan menemukan makna baru dari sebuah kata. (Dini)