Alun-Alun Kota Surabaya menjadi saksi semaraknya budaya dalam gelaran “Batik Of Youth 2025: Bangga Berbatik dan Berkarya”, sebuah acara persembahan dari mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi Untag Surabaya, khususnya kelas MICE A, pada Sabtu, 14 Juni 2025.
Acara ini merupakan bagian dari praktikum mata kuliah Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) di bawah bimbingan dosen pengampu Dewi Sri Andika Rusmana, S.I.Kom., M.Med.Kom.,yang juga turut hadir dalam kegiatan.
Dengan mengusung tema “Surabaya dalam Guratan Batik”, acara ini bertujuan menumbuhkan kembali kecintaan generasi muda terhadap batik sebagai warisan budaya bangsa. Melalui pendekatan kreatif, para peserta diajak mengangkat ikon-ikon khas Kota Surabaya dalam seni lukis batik.
Ketua pelaksana kegiatan, Bima Satya Pangestu, menyampaikan bahwa kegiatan ini sekaligus menjadi refleksi atas menurunnya minat generasi muda, khususnya remaja Surabaya, terhadap batik.
“Kami ingin remaja Surabaya membudayakan kembali batik dan mengembangkannya dengan sentuhan khas kota ini. Dengan begitu, batik tak hanya menjadi pakaian, tapi juga media ekspresi budaya dan identitas lokal,” ungkap Bima (16/6)
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 80 peserta dari berbagai usia. Lomba utamanya berupa melukis batik di atas kanvas A4 yang memuat unsur-unsur ikonik Surabaya, seperti Tugu Pahlawan, Patung Suro dan Boyo, serta simbol-simbol khas kota lainnya.
Tak hanya lomba, acara juga dimeriahkan dengan hiburan budaya, seperti tari tradisional “Pugno Gandrung” dari UKM Tari Untag Surabaya, serta penampilan musik dari band lokal Anucara. Selain itu, juga hadir sesi talkshow inspiratif bersama pendiri Komunitas Batik Okra, yang membahas pentingnya pelestarian batik melalui pendekatan kreatif dan edukatif. Komunitas ini juga menampilkan karya-karya mereka dalam pameran, berdampingan dengan hasil lomba peserta.
“Kami berharap acara ini bisa menjadi pemantik semangat bagi masyarakat, khususnya generasi muda Surabaya, untuk kembali bangga terhadap budaya sendiri dan menjadikan batik sebagai bagian dari gaya hidup kreatif mereka,” tutup Bima
Sebagai bentuk apresiasi atas kreativitas peserta, panitia mengumumkan tiga pemenang terbaik dalam lomba melukis batik. Juara 1 diraih oleh AzZAH Zahra A.P. dari SMA 17 Agustus 1945 Surabaya, Juara 2 oleh Anggita Rastriary D.N. dari SMPN 52 Surabaya, dan Juara 3 oleh Renata Nala dari SMKN 12 Surabaya. Acara ditutup dengan sesi foto bersama seluruh panitia dan peserta sebagai simbol kebersamaan dan keberhasilan acara.
“Batik Of Youth 2025” tidak hanya menjadi ruang ekspresi seni, tetapi juga bukti nyata komitmen Untag Surabaya dalam mendidik mahasiswa yang tak hanya unggul secara akademik, tetapi juga peka terhadap isu-isu budaya dan sosial. Melalui kegiatan seperti ini, Untag Surabaya terus menunjukkan perannya sebagai kampus yang membentuk generasi kreatif, berbudaya, dan siap menjadi agen perubahan positif di tengah masyarakat. (Boby)