Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 (YPTA) Surabaya menggelar kegiatan Internalisasi Nilai dan Budaya Kerja PERTIWI, Selasa 17 Juni 2025, di Ruang R. Ing. Soeparman Hadipranoto, Lt.9 Gedung Grha Wiyata Untag Surabaya. Kegiatan ini menghadirkan Drs. Djarot Saiful Hidayat, M.S., mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta sekaligus Dewan Pembina YPTA Surabaya, sebagai narasumber utama.
Seluruh dosen dan tenaga kependidikan dari lingkungan YPTA Surabaya turut hadir. Kegiatan ini menjadi ruang penguatan semangat nasionalisme sekaligus peneguhan identitas ideologis YPTA Surabaya, yang sejak awal berdiri telah berpijak pada semangat kebangsaan.
Acara dibuka dengan pembacaan Dedication of Life Bung Karno oleh Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, M.M., CMA., CPA.
“Saya adalah manusia biasa. Saya tidak sempurna. Sebagai manusia biasa saya tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Hanya kebahagiaanku ialah dalam mengabdi kepada Tuhan, kepada Tanah Air, kepada bangsa. Itulah Dedication of Life-ku. Jiwa pengabdian inilah yang menjadi falsafah hidupku, dan menjadi bekal dalam seluruh gerak hidupku. Tanpa jiwa pengabdian ini saya bukan apa-apa. Tapi dengan jiwa pengabdian ini, saya merasa hidupku bahagia dan bermanfaat,” dikutip dari pernyataan Soekarno, 10 September 1966.
Kutipan tersebut menjadi pengingat bahwa YPTA Surabaya tetap setia pada asas Bung Karno dan senantiasa menanamkan nilai-nilai perjuangan dan pengabdian kepada bangsa dan negara dalam setiap aspek pendidikannya.
Ketua YPTA Surabaya, J. Subekti, S.H., M.M., dalam sambutannya menjelaskan bahwa Untag Surabaya sering disebut miniatur Indonesia yang mencerminkan semangat Bhineka Tunggal Ika dan kemerdekaan. Namun, keberagaman tersebut perlu dijaga melalui kesolidan dan semangat introspeksi demi menciptakan generasi berakhlak mulia.
“Saya yakin dan percaya bahwa Untag Surabaya tidak terpecah belah. Kami, kita, saya, berusaha sedemikian rupa dalam menyelenggarakan pendidikan untuk betul-betul konsisten. Pendidikan untuk menciptakan manusia berakhlak mulia. Kita tetap konsisten membangun karakter bangsa,” tegas Ketua YPTA Surabaya (17/6)
Drs. Djarot Saiful Hidayat, M.S., dalam paparannya menegaskan identitas YPTA Surabaya sebagai institusi nasionalis-Sukarnois sejak berdiri pada tahun 1954. Ia juga menyinggung momentum bulan Juni sebagai Bulan Bung Karno, di mana banyak peristiwa bersejarah terjadi, seperti pada 1 Juni Hari Lahir Pancasila dan 21 Juni hari wafat Bung Karno.
Suasana hari itu semakin berwarna dengan pakaian adat yang dikenakan para peserta dari berbagai daerah seperti Jawa, Madura, dan NTT.
“Itulah cerminan Bhineka Tunggal Ika yang nyata di Untag Surabaya,” ujar Djarot
Djarot juga menyoroti kebiasaan khas YPTA Surabaya yaitu menyanyikan lagu Indonesia Raya tiga stanza dalam setiap acara resmi, dengan stanza pertama dikumandangkan tepat pukul 10.00 WIB, waktu dibacakannya Proklamasi Kemerdekaan.
Menurutnya, tiga stanza tersebut bukan sekadar lirik, tetapi arah dan kompas bagi bangsa.
“Stanza pertama menekankan pentingnya membangun jiwa terlebih dahulu, sebelum membangun fisik, Stanza kedua menyerukan kesadaran hati dan budi, terutama bagi para pemimpin, Stanza ketiga menegaskan bahwa keselamatan rakyat adalah prioritas utama,” jelasnya
Djarot juga mengingatkan bahwa W.R. Supratman, pencipta lagu tersebut, wafat di Surabaya dalam keadaan sederhana, simbol dedikasi dan pengabdian sejati yang kini hendak diwarisi oleh insan YPTA.
“Yang harus kita rawat bukan hanya ilmunya, tapi jiwanya. Banyak yang tubuhnya sehat, tapi jiwanya rapuh. Pendidikan harus mampu menyehatkan keduanya,” tegasnya
Ia mengajak seluruh civitas untuk merenungkan Dedication of Life masing-masing, serta menghidupkan impian dan daya juang bersama agar Untag Surabaya lima tahun ke depan terus menjadi pusat pendidikan karakter bangsa.
Djarot juga menjabarkan konsep PERTIWI sebagai nilai dan budaya kerja yang ditanamkan di seluruh satuan pendidikan di bawah naungan YPTA Surabaya. Tujuh nilai PERTIWI yang diinternalisasikan:
1. Patriotisme
Menumbuhkan cinta, kesetiaan, dan semangat rela berkorban bagi bangsa dan tanah air.
2. Etika Profesi
Menjunjung etika, spiritualitas, dan intelektualitas dalam bekerja.
3. Ramah Lingkungan
Berkomitmen menjaga kelestarian alam dan lingkungan sosial
4. Toleransi dan Transparansi
Menerima keberagaman pandangan dan budaya orang lain, serta menegakkan proses yang terbuka, jujur, sehingga menguatkan kepecayaan dan akuntabilitas lembaga.
5. Integritas
Berpegang pada nilai kejujuran dan keteguhan prinsip.
6. Wawasan Global
Siap menghadapi isu dan dinamika dunia dengan tetap berakar pada nasionalisme.
7. Inovatif
Mampu menciptakan dan mengambangkan gagasan baru, orisinal, dan berbeda, serta membangun kreativitas yang menguatkan daya saing lembaga di tingkat global.
Melalui kegiatan ini, YPTA Surabaya meneguhkan peran strategisnya sebagai lembaga pendidikan berbasis nilai nasionalis-Sukarnois, mendidik dengan semangat pengabdian dan mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, tapi juga cinta tanah air.
Reporter